Sajian Resto Molekuler Gastronomi Karya Andrian Ishak

 


JACAPTURE, JAKARTA – Di tahun 2007, Andrian Ishak merajut impiannya melalui eksperimen racikan kuliner molekuler gastronomi. Perlahan-lahan, ia piawai dalam mengolah kuliner tersebut. Lantas, ia membuka Restoran Namaaz Dining kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Mengusung sajian kuliner khas Nusantar yang diproses dan dikemas melalui teknik molekuler gastronomi. Kala itu sebelum dikenal banyak kaum muda seperti saat ini, restonya itu hanya memiliki daya tampung sebanyak delapan orang. Pekerjanya hanya terdiri dari chef yang tugasnya dijalankan oleh Andrian sendiri dan di bagian pelayanan yang dibantu oleh seorang sahabatnya. Nadir bisnis Namaaz Dining kian berjalan mulus  karena konsumen yang mulai mengenal karya masakannya itu.

 Industri kuliner terus tumbuh di dunia, tidak ketinggalan juga di Indonesia. Molekuler gastronomi adalah salah satu teknik memasak yang kian berkembang di industri makanan. Teknik memasak yang menggabungkan ilmu kimia dan fisika masakan ini, menghadirkan pengalaman berbeda menikmati makanan. Adalah Andrian Ishak salah satu pelopor teknik memasak di Indonesia. Melalui Namaaz Dining, Andrian yakin teknik memasak yang ia ajukan mampu memajukan industri kuliner di tanah air. Menitik beratkan pada menu asli Indonesia, Namaaz Dining pun bisa menjadi wakil Indonesia di dunia dalam molekuler gastronomi.

“Teknik molekuler gastronomi itu sebenarnya sudah ada lama sekali, tetapi baru belakangan ini mulai masuk ke ranah restoran. Maksudnya gini, molekuler gastronomi itu sudah dipakai di industri makanan. Kaya kalau misalnya kita ke supermarket, itu semua makan produk yang dijual disana itu melalui proses mokuler gastronomi.” Ucap Andriani saat diwawancarai oleh Tommy Tjokro.

“Kita berkeinginan agar orang-orang lebih mengapresiasi sama masakan kita sendiri, itulah mengapa kita mengusung makanan Indonesia dalam menu. Kita hanya menerima buy in recervation, karena durasi memasaknya lama. Mulai dari 2 – 36 jam. 70% anak-anak muda menikmati masakan dari resto kami.” Sambungnya.

Namaaz Dining lahir dari minat Andrian melalui teknik memasak yang takbiasa yaitu molekuler gastronomi. Sebelum saat ini menggunakan alat-alat impor, berbekal alat sederhana, minat, dan semangat – Andriani yakin mengembangkan bisnis molekuler gastronomi sejak tahun 2005. Setelah beberapa kali mendirikan restoran, pria lulusan manajemen restoran ini pun menemukan jalan suksesnya lewat Namaaz Dining. Kunci sukses Andrian adalah menjadi pelopor dan takberhenti berinovasi. Mengaku sebagai seniman juru masak otodidak ini yakin, molekuler gastronomi adalah minat sekaligus jalan hidupnya menuju keberhasilan. Saat ini ia berhasil menghasilkan omzet hingga 1 milyar rupiah per bulan.

Lahir di keluarga pebisnis kuliner, 39 tahun lalu mendorong Andrian terus menekuni bisnis ini. Tidak pernah mempelajari secara formal dalam bidang memasak, ia yakin semua orang bisa menjadi juru masak. Belajar secara otodidak melalui buku serta internet, Andrian mengembangkan teknik memasak molekuler gastronomi. Melalui Namaaz Dining kini teknik molekuler gastronomi mengedepankan cara memasak slow and low ini sukses membawa Andrian Ishak menjadi salah satu chef terbaik di negeri ini.

 

Penulis: YMA


Komentar