Koleksi Uang Kuno Di Museum Bank Indonesia
Keterangan gambar:
(Atas: uang Gobog; tengah: uang VOC; dan bawah: uang Ma)
JACAPTURE, JAKARTA – Ternyata sebelum adanya mata uang rupiah, masyarakat Indonesia pada zaman dahulu telah menggunajan berbagai bentuk mata uang. Kamu bisa melihat berbagai bentuk mata uang kuno di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat. Koleksi mata uang di Museum BI tergolong lengkap. Pengunjung bisa melihat bentuk mata uang yang berlaku pada zaman kerajaan Hindu dan Buddha, zaman Kolonial Belanda hingga pada masa penjajahan Jepang. Semua koleksi tersusun rapi sehingga pengunjung dapat melihatnya sesuai kategori.
Mata uang pada
zaman kerajaan
Pada zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara (kini
Indonesia), setiap kerajaan mengeluarkan mata uangnya masing-masing sebagai
alat pembayaran yang sah. Di museum ini, kita bisa melihat Uang Ma yang berlaku
pada masa kerajaan Majapahit, Jenggala, dan kerajaan Mataram Hindu.
Bentuk Uang Ma seperti kancing baju dan terbuat dari emas, perak, tembaga, dan perunggu. Uang Ma berlaku cukup lama, yakni mulai abad ke-12 hingga abad ke-16. Kala itu Uang Ma menjadi mata uang yang berlaku di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain Uang Ma, kerakaan Majapahit juga menggunakan uang Gobog. Uang Gobog bentuknya bulat dan terbuat dari tembaga, dengan diameter sekitar 5 cm. Pada bagian tengahnya terdapat ukiran relief dan dibubuhi lubang kotak kecil. Uang ini banyak ditemukan di wilayah Jawa bagian timur pada abad 12 Masehi.
Pengunjung bisa melihat uang kuno yang berlaku pada
masa kerajaan Islam. Misalnya Uang Real Batu yang digunakan kerajaan Sumenep
Jawa Timur pada abad ke-19. Meskipun namanya Real Batu, mata uang ini bukan
terbuat dari batu melainkan terbuat dari perak dengan bentuk bulatan lempengan.
Menariknya, uang ini merupakan jenis uang yang digunakan bangsa Spanyol yang telah
diberi cap cetak tindih oleh kerajaan Sumenep.
Selain itu, juga terdapat Uang Derham yang digunakan kerajaan Aceh. Mata Uang Derham terbuat dari keeping emas, perak, dan timah. Pada bagian tengah, terukir aksara Arab. Derham sempat menjadi alat pembayaran di berbagai negara dunia.
Masa penjajahan
belanda hingga jepang
Museum BI juga menampilkan bentuk uang yang berlaku
pada masa penjajahan kolonial Belanda hingga Jepang. Pengunjung bisa melihat
bentuk Uang Duit yang digunakan Kongsi Dagang Belanda (VOC) pada tahun 1726.
Duit merupakan uang koin yang terbuat dari tembaga.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat mata uang
kertas yang berlaku sebelum Indonesia merdeka yakni mata uang gulden Belanda,
rupiah Hindia Belanda, dan Uang Sen yang beredar pada masa penjajahan Jepang.
Penulis: YMA
Sumber foto: https://www.bi.go.id/id/layanan/museum-bi/koleksi-museum/default.aspx
Komentar
Posting Komentar